BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Wednesday, July 8, 2009

Usman Awang



Gadis Dan Ayat Suci


Suara yang manis dalam bisik daun-daun


Beralun lagu Tuhan di sayap angin malam


Redup menyusup di bawah langit bertirai sepi


Gadis tetangga (simpatiku pada matanya yang buta)


Dari sinar hatinya membaca ayat-ayat suci




Awan-awan berderetan dalam arakan sejarahnya


Di mana lagu dan suara menjangkau pula


Semakin tinggi, meninggi tak tercapai mata


Disaputnya langit di atas awan berarak

Gema merdu meresap mengocak ke bintang terserak




Lalu melayah menurun mengusap puncak gunung


Melayang manis mencapai bukit-bukit gundul


Menurun lagi merendah mencecah hujung pucuk-pucuk


Dari ranum dalam kembang-kembang segar senyum


Ah, merendah pula ia meratai bumi Tanahair




Semakin malam lagu


Tuhan dari bibir syurga(Gadis buta melanjutkan khatam bulan puasa)


Membawa para malaikat menjengah dada manusia


Hidup yang damai dari keyakinan dan cinta


Berdetiklah di hati, meski manusia paling ganas sekali


Suara yang manis dalam bisik daun-daun


Gadis cacat dan ayat suci beralun


Meski tidak melihat, malah itulah pula


Kesuciannnya syurga hidup perdamaian manusia


Berdetiklah di hati, meski manusia paling ganas sekali




( 1950 - Puisi-Puisi Pilihan Sasterawan Negara, DBP 1991)


0 comments: